Tips Menulis Berita Bagi Jurnalis Pemula

Материал из Wiki
Перейти к:навигация, поиск

Kira yang tengah ini mendapati kesulitan menyalut berita, tdk cukup hanya memahani 5 W + 1 H dan piramida terbalik. Pelajaran menulis terus menurus ialah cara senyatanya untuk memajukan kualitas tulisan.

Tidak terpelajar teknik menurun berita secara baik, & tidak menyelami bagaimana cara mencari berita yang layak-tulis. Masalah yang ada saya pikir terjadi yang semua lingkungan di Indonesia, banyak risalah mengalaminya. Apalagi jumlah media cetak semakin menggunung sementara orang2 yang benar2 terpanggil menjadi wartawan sangatlah sedikit.

Tatkala bawah tersebut saya dukung beberapa trik jurnalistik dr pengalaman hamba selama 15 tahun semakin menulis petunjuk di surat kabar dan situs Internet. Masa ini untuk status reporter pembimbing, dan nanti di putaran lain beta akan menoreh tips & teknik jurnalistik untuk tingkat redaktur supaya tidak “ditokoh-tokohi” reporter.

Tips jurnalistik pendek bagi pewarta pemula: sungguh menulis berita yang indah untuk surat kabar

  1. 1: Menulis dengan jujur.

Fakta bukan boleh dipelintir. Opini & penafsiran kudu ditulis pada alinea yang berbeda. Mahir tidak netral, tapi pantas independen. Mendusta dalam pemberitahuan adalah lemah terberat pewarta. Jika banyak aktivis LSM yang mendemo bupati cuma puluhan manusia, jangan tulis ratusan / ribuan orang2. Berita tokoh seperti ini sangat sering muncul di koran-koran daerah, paling utama menyangkut keterangan pilkada.

  1. 2: Tanda Mengaji koma & pola limas terbalik.

Berhati-hatilah menggunakan tempat baca koma. Bila melenceng penempatan, oleh karena itu redaktur tatkala kantor redaksi bisa khilaf memahami pengaduan anda. “Amir memukul, Daya usaha ditangkap polisi” (yang menghajar ialah si Amir, mengapa malah Kaidah yang ditangkap) adalah luar biasa maknanya pada “Amir membonggol Budi, ditangkap polisi” (ini benar, yang ditangkap didefinisikan sebagai Amir).

  1. 3: Catat secara detail. Dengarkan dengan teliti. Rekam, tan- andalkan edan.

Saya terkadang melihat wartawati koran yang baru kaum tahun bergerak melakukan wawancara atau masukan berita pada lapangan menggunakan tidak mencatat sama sekali! Manusia dengan sutradara super! Apalagi hanya duduk di warung makan dengan reses seratusan meter dari tempat demo ataupun acara formal yang bakal jadi wujud beritanya. Akan tetapi sepulang meliput, dia siap dengan rileks kalem menulis petunjuk di komputer saku warnet, tanpa takut segelintir pun kalau kemungkinan ada data serta fakta yang salah-tulis.

  1. 4: Tulis di dalam kalimat yang jelas, nyata, dan khalis.

Redaktur surat kabar harian bakal membiarkan tulisan berita responden yang ditulis dengan kata2x yang menyimpangkan, karena dia dikejar tenggat menyelesaikan halamannya. Kalau kamu menulis cerita kriminal tentang mencuri, oleh karena itu sebutkan sejelas-jelasnya SIAPA yang mencuri, SAPA yang menjadi korban, serta APA yang dicuri. Tidak anda sekiranya asyik menoreh BAGAIMANA pencurian itu berlangsung, atau imbauan kapolsek supaya warga mengerjakan ronda silam.

  1. 5: Fokus pada wujud berita. Jangan melebar ke sana-sini.

Sejak meliput dan wawancara tatkala lapangan, pewarta koran sudah harus tahu apa topik atau segi pandang berita unik terlucu laporannya. Bila memilih “nasib ketua honorer berupah kecil”, oleh karena itu temuilah pihak-pihak yang tersangkut dengan pergunjingan tersebut. Selain wawancara beserta guru, tanyai juga penyelenggara sekolah, penguasa Dinas Petunjuk, anggota DPRD dari lembaga yang membidangi pendidikan, purna karyawan guru, dan sebagainya. Jangan sekiranya anda seharga mengutip masukan aktivis LSM karena dia punya saudara yang trendi diputus-kontrak sederajat guru honorer.